How to survive from LDR?

Aku.. Adalah wanita paling beruntung..
Aku memiliki seorang pria.. Seseorang yang aku tunggu sepanjang masa mudaku, seseorang yang aku doakan bahkan jauh sebelum aku bertemu dengannya.. Itulah yang menjadi alasanku menutup pintu bagi pria-pria yang datang.. Doaku saat itu sederhana.. Tuhan, aku berdoa untuk pasangan hidupku, siapapun dia.. Persiapkan dia, Tuhan.. Ungkapan hati seorang gadis remaja yang dikatakan orang naif.. Namun aku percaya, Tuhan sedang membentuk dia, mempersiapkan dia menjadi sosok yang bisa menjadi seorang pendamping dari wanita yang keras, tegas dan tanpa kompromi.. Dan Tuhan mengajar dan mengganjar pria itu dengan cara yang tidak main-main.. Hanya dari sebuah doa yang sederhana.. Doa jodoh yang bahkan belum dipersatukan Yang Kuasa..

Aku bersyukur, saat itu aku mengikuti suara yang berkata.. "Jangan biarkan pria ini pergi".. Dan saat itulah Tuhan berkata "cukup" memberi pelajaran pada pria itu, untuk menjawab doa sederhana seorang wanita.. Yaitu aku..

Kami.. Sepasang suami istri.. Yang mengikat janji di hadapan Tuhan.. Setia hingga saatnya tiba.. Menjaga kesucian rumah tangga kami.. Walaupun jarak ribuan mil memisahkan.. Jangan terangkan padaku tentang kebutuhan fisiologis.. Aku adalah dokter.. Aku mengerti.. Sangat mengerti.. Namun ini menjadi pilihan.. Dia, seorang pria, sendirian, dihadapkan pada cobaan duniawi, berada di lingkungan yang menghalalkan one night stand tanpa ada ikatan.. Namun dia berpegang teguh pada janjinya.. Tuhan telah mengajarnya dengan sukses.. Pilihan dia untuk tetap setia.. Pilihan saya untuk tetap percaya.. Tidak dapat dihitung berapa banyaknya orang yang menyangsikan kesetiaan pria ini.. "Mana mungkin org yg jauh dr istri, bisa ttp setia? Toh sang istri ga ikut.. Ga masalahlah." Itu kata mereka. Namun.. Pria ini.. Tetap teguh.. Dan aku percaya. Dia setia, karena dia berjanji setia di hadapan Tuhannya.. Dia bukan hanya setia padaku, tapi terutama pada Tuhan.. 

Dia memang tidak setampan Brad Pitt, namun hatinya sangat tampan.. Kepolosannya, caranya membuatku tertawa, nasihatnya yang membuat kami berbicara hingga fajar tiba, melakukan hal gila di rumah, anak rumahan, hobi makan kepiting (satu minggu bisa makan kepiting terus), manjanya minta digunting kukunya, ga suka ke mall-buat dia ga guna jauh2, macet, susah parkir cm buat nonton/makan, makanya dia beli home theater (tp setelah dia pergi, blum gw pasang tuh home theaternya lg, hihihi).. Dia tidak suka hanya bicara, namun dia menunjukkan apa itu cinta.. Caranya menjaga... Kepeduliannya.. Small things that mean a lot: Cute texts, tight hugs, long replies, holding hands, remembering the little things,& kisses on the forehead.. Itu yg dia lakukan..

Bila anda seperti kami.. Tetap pegang teguh janji setia.. Tetap percaya.. Tetap komunikasi.. Terbukalah, tentang apapun juga.. Dan tetap berdoa... Serahkan pasangan kita padaNya.. Kita tidak bisa saling menjaga, tidak tahu apa yg terjadi disana namun Dia mampu menjaga.. 

Didedikasikan untuk suami tercinta, si polos, my sunshine, kepala penghapus, sang gitaris, pianis, drummer, papa si unyu... My better half.. Thank you.. For being such a great man.. Not perfect but the best one.. Tetap dekat sama Tuhan ya, sayang.. Sebentar lagi kita akan bersama-sama.. 

From Bandung, with love


Comments

My Other Celotehan