Tips untuk ibu2 residen

Working mom itu biasa but resident mom? Menurut gw.. Itu luar biasaaaa....
Beginilah hidup kami..harus bangun lebih cepat supaya bisa mempersiapkan makanan untuk keluarga dan si kecil, berada di tempat kerjaan dari pagi sampe sore (dlm keadaan normal) tapi bedanya we aren't working 9 to 5.. We are working 24/7.. Sepulang dari rumah sakit harus ngurusin si kecil dulu sampe dia tertidur. Malamnya? Kerjaan masih numpuk, kalo yg ga punya art masih harus beres2 rumah sampe beresin bapaknya anak2... Hahahaa.. Masalah ga berenti sampe disitu.. Belum lagi kalau.. JAGA MALAM.. Ga ketemu anak, di rs selama minimal 36 jam dan tentunya sukur2 bisa tidur.. Daaannn.. Referat, kasus, jurnal reading menunggu. Tugas ilmiah dan non ilmiah menambah to-do-list seorang ibu2 residen.. Pusing? Percayalah, menjalankannya jauhhhh lbh pusing... Jadi, masih mau jadi residen? Sedikit tips nih buat wanita di luaran sana yang mau daftar ppds.. Jikalau anda cukup beruntung, lebih baik sekolah saat masih single dan yang baru punya anak sebaiknya pikir dua kali. Fokus dulu membesarkan anak, pastikan anak sudah cukup besar dan aman untuk ditinggal.. Karena residensi bagi seorang wanita bukan hanya passion tapi sacrifice..

Nah, tips kali ini bukan dari saya karena saya juga bermasalah dengan managemen waktu.. Nara sumber kali ini dari seorang yang dinilai cukup sukses, bahkan sangat sukses karena beliau mampu menyeimbangkan antara keluarga dan tugas residen yang menumpuk (sepanjang residensi beliau itu kaki tangan para konsulen, super smart dan chief of chiefnya para residen). Ok, cukup promosinya.. Here's the tips..

Tiap orang memiliki gayanya masing2 dalam belajar.. Ada yg lbh suka mendengarkan, ada yg lebih suka membaca dan menyendiri. Pahami cara yang terbaik bagi kita dan konsistenlah.. Beliau berkata kalau di rumah sudah tidak bisa belajar lagi jadi beliau mengorbankan waktu 1-2 jam pulang lebih lama untuk belajar di rumah sakit dan belajarlah dengan gaya kita.. Jangan lupa membuat catatan kecil setiap kita membaca. Harapannya supaya kita tidak perlu untuk membuka buku yg telah kita baca, sebuah catatan kecil lbh ringkes dibandingkan textbook besar, kan?

Pertanyaan selanjutnya adalah... Mulai dari mana? Buatlah mapping dari semua mata kuliah.. Mulailah dari apa yang kita suka.. Akan jauuhhh lbh mudah.. Bila kita sudah mempelajari apa yg kita suka maka ketika ujian akhir itu akan mengurangi stres kita pada bahan tersebut karena kita sudah siap dan stres dialihkan pada bahan yang lain.. Nah, jangan lupa untuk memanfaatkan teman. Bukan dalam konotasi negatif, namun seringlah berdiskusi. Misalnya kita senang A maka kita akan share tentang A, jika teman kita tentang B maka kita secara tidak langsung telah belajar A dan B. 

Jikalau memungkinkan lakukan itu secara konsisten. Karena ujian akhir adalah 24 mata kuliah yang dilakukan dalam waktu seminggu, ujian nasional lebih parah lagi, seluruh bahan kuliah sepanjang residensi diuji dalam waktu satu hari. Mulailah sedari 6 bulan sebelum ujian akhir. Bahan selama minimal 4 tahun residensi tidak akan cukup untuk dikejar hanya dalam waktu dekat. Konsistenlah.. Jangan sampai menyesal kemudian.. Hal ini juga berlaku untuk ujian2 lainnya. 

Semoga tips ini bermanfaat ya...
Gudlak residennya... Semoga ilmunya bisa bermanfaat...


Comments

My Other Celotehan