Anakku....

Betapa beruntungnya aku memiliki anak sepertinya...

Tampan? Sudah pasti.. Kulitnya yang putih dan kadang bersemu merah di pipi jika dia sedang malu atau kepanasan..

Namun, anak ini sangat tegar. Tadi ketika aku menjemputnya, dia melihat mobil hitam dan berteriak.. Ibam dijemput ayah.. Anak dua tahun ini hafal mobil temannya.. Aku iseng bertanya, papah dede pernah jemput? Dia bilang.. Enggak.. Papa pergiii.. Papa kerjaaa... Naik pesawat.. Jauh.. Mama pergi. Dede ikutttt... Anak ini... Tidak mengomel saat ayahnya pergi, saat hanya melihat sosok ayahnya dalam sebuah kotak bernama ipad.. Sering sedih ketika melihatnya berlari ingin memeluk ayah temannya.. Mukanya bahagia saat digendong ayah temannya.. Dia cukup bahagia melihat mamanya.. Ketika dijemput, jangan tanyakan betapa ekspresi bahagianya saat berlari dan berteriak memelukku.. Namun aku tahu dia kangen ayahnya.. Setiap kali meihat ayahnya, dia selalu berteriak kegirangan.. Bagaikan mendapatkan hadiah kejutan..

Anak ini.. Juga harus rela aku tinggalkan kemarin.. Masih teringat saat dimana aku pergi, dia berteriak, berlari mengejarku hingga terjatuh... Dan saat aku menjemputnya , dia sedih,, ingin menangis dan bahagia sekaligus.. Dia ingat dimana aku naik travel, dia berkata.. Mama naik bus, dede nangis... 

Anak ini tidak pernah meminta berlebih, jika aku berkata tidak maka dia akan berhenti meminta.. Selalu bertanya, boleh? Dia anak istimewa.. Sangat dewasa.. Sangat pengertian.. Dia anak yang baik.. Dia tidak pernah menangis tanpa alasan.. Bukan menangis manja..

Anakku., anak teristimewa.. Yang hanya ingin dibuatkan susu oleh mamanya, tidak boleh oleh yang lain.. Tidak ada ampun, semua harus mama yang buat.. Minuman, masakan, semua harus mama.. 

Mama akan menikmati masa ini.. Karena masa ini akan berlalu, dimana kau akan pergi mencari jalanmu.. Dan mungkin orang yang akan membuatkanmu makanan bukan lagi diriku, melainkan pasanganmu.. Mama bahagia.. Memiliki anak yang luar biasa.. Anak yang sangat mama banggakan..