Tuhan rasa manusia

Sekarang ini semua orang umumnya berbicara seakan2 pendapat dia yang paling benar. Saya setuju dengan kebebasan berpendapat. Tapi sebaiknya kebebasan yang bertanggung jawab. Saat ini, saya bahkan sulit untuk melihat mana berita yang benar dan yang salah. Sangat mudah sebuah informasi diberitakan hanya untuk menyenangkan berita pendengar yang "sependapat" dengan yang satu dan yang lain bergegas mencibir.. Bahkan tidak jarang menjadi Tuhan. Merasa pantas untuk menghakimi, bahkan menyebutkan kata2 "selamat masuk neraka" dan lain sebagainya.

Saya cukup bosan dengan postingan menjatuhkan presiden atau dengan butanya mengagungkan presiden. Atau postingan kematian narkoba yang tentu masih merupakan kontro versi. Atau kasus lama yang dibalut menjadi baru seperti truk raib yang membawa hasil pemilu. And so on..

Tolonglah, semua manusia memiliki dua sisi. Setiap manusia! Tidak ada satu orangpun yang benar2 putih maupun benar2 hitam. Salahkah terpidana mati menjadi bertobat dan apakah salah jika kita mendoakan jiwa mereka selamat daripada menghujat ke neraka? Ah, naif sekali! Tidakkah orang tersebut sadar dirinya juga berdosa? Apakah dia sendiri yakin masuk surga? Cukuplah nilai diri masing2.. Berhenti menunjuk orang lain karena saat kita menunjuk, 3 jari menghadap pada kita. Jangan sampai semua berbalik pada kita. Dan.. Berhenti memposting hal yang belum dijamin kebenarannya! Maaf, saya sudah sangat bosan dengan pembelaan anda, yg anda bela juga tidak mengenal anda. Tolong, kita masih punya kehidupan nyata untuk dibagi dengan yang lain.. Berbagi kebahagiaan, bukan ajang pamer2an (terlalu byk org yg posting hanya untuk "pamer", sadar atau tidak). Setiap orang mennagis, setiap orang berjuang, setiap orang memiliki tawa dan tangis dalam porsi yang terjalin mrnjadi suatu harmoni..

Selamat long weekend *saya tetap bekerja*




Comments

My Other Celotehan